KILASINFO.COM ■ JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie hadir di Investor Network Summit 2024, yang diselenggarakan Mirai Asset Sekuritas Indonesia.
Dalam gelaran itu, Anindya menjelaskan peluang pasar modal Indonesia yang terlihat menjanjikan ke depannya.
Anindya mengatakan, ekonomi Indonesia kini memiliki banyak peluang. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya melihat sentimen investor luar negeri di kala kunjungannya bersama Presiden Prabowo ke lima negara sebelumnya.
“Saya juga melihat bahwa ya ekonomi Indonesia ini punya banyak peluang. Tantangan pasti ada karena geopolitik dan juga geo-ekonomi,” kata Anindya di lokasi, dikutip Jumat (6/12/2024).
Anindya menambahkan, dirinya optimistis selama Indonesia mau menghadapi tantangan tersebut sehingga mengubahnya menjadi sebuah peluang besar ke depannya.
“Tapi yang penting bagaimana kita bisa resilien, swasebada, tetap tumbuh, tapi juga inklusif,” katanya.
“Karena itu dalam jangka panjang akan menjadi suatu kekuatan tersendiri,” imbuhnya.
Anindya juga menjelaskan, peluang pasar modal Indonesia yang terlihat menjanjikan ke depannya.
Anindya mengatakan, ekonomi Indonesia kini memiliki banyak peluang. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya melihat sentimen investor luar negeri di kala kunjungannya bersama Presiden Prabowo ke lima negara sebelumnya.
Sementara CEO Mirai Asset Sekuritas Indonesia, Shim Tae Yong mengungkapkan dirinya mengapresiasi dukungan Kadin dalam gelaran acaranya tersebut. Bagi Shim, dukungan Kadin menjadi pesan yang kuat bahwa iklim pasar modal Indonesia tumbuh ke arah yang menjanjikan.
“Kita juga sangat bersemangat karena Pak Prabowo, pemerintahan presiden baru, sudah sangat fokus pada pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pertumbuhan ekonomi itu sebagai target yang sangat tinggi,” kata Shim.
Shim menambahkan, target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo, adalah misi yang bukan impian. Dia meyakini hal tersebut berdasarkan terobosan kebijakan ekonomi Presiden Prabowo terutama swasembada pangan.
“Pemerintahan Indonesia harus mendorong sedikit dengan situasi ekonomi yang tepat, dan strategi pemerintahan yang kuat, kita percaya bahwa 8 persen itu bukan sebuah impian yang sia-sia,” kata dia.
“Kita percaya bahwa itu bisa dicapai,” kata Shim.(/in/ces)
